Kelelahan Tingkatkan Kecenderungan untuk Berbohong di Sore Hari

Jakarta, Bukan hanya siklus tidur-bangun saja yang punya jam biologis, kejujuran pun mengalami pasang surut sepanjang hari. Penelitian membuktikan, kecenderungan untuk berbohong alias tidak jujur meningkat pada sore hari saat mulai kelelahan.

Penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa pada sore hari, seseorang mengalami penurunan kemampuan kontrol diri. Akibatnya, kemampuan untuk mempertahankan sikap jujur pun berkurang dan lebih mudah tergoda untuk berbohong dengan berbagai pembenaran.


Menurut para ilmuwan, makin jujur sifat asli seseorang maka 'efek moralitas pagi hari' ini akan semakin kelihatan. Begitu mengalami kelelahan di sore hari, kecenderungan untuk bohong meningkat lebih tinggi dibandingkan yang sudah terbiasa tidak jujur.


Diyakini, kelelahan menjadi faktor yang paling mempengaruhi ketidakmampuan untuk bersikap jujur tersebut. Dalam kondisi lelah di sore hari, godaan sekecil apapun lebih mudah mengagalkan upaya untuk tetap bersikap jujur dibandingkan pada pagi hari saat masih bugar.


"Penurunan ini, pada gilirannya, membuat mereka berperilaku dalam cara-cara yang secara etis dipertanyakan," tulis para penliti dalam laporan ilmiahnya seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (31/10/2013).


Dalam salah satu eksperimen yang dilakukan, para partisipan diminta melengkapi deretan huruf pada pagi hari. Hasilnya, para partisipan lebih banyak menghasilkan kata-kata positif dan 'bermoral'. Sebaliknya saat deretan huruf yang sama dikerjakan pada sore hari, hasilnya adalah kata-kata negatif.


(up/vta)